[Film Review] The Hunger Games: 8.9/10



The Hunger Games, film yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama karangan Suzanne Collins ini berhasil menarik perhatian publik. Terbit hari ini, 23 Maret 2012, studio tempat saya menonton tadi terisi penuh oleh penonton yang sangat antusias.

The Hunger Games berkisah tentang perlombaan sampai mati yang diadakan setiap tahun di negara Panem. Peserta lomba ini adalah putra dan putri dari dua belas distik. Tujuan dari lomba ini sebenarnya adalah untuk mengingatkan warga di keduabelas distrik untuk patuh dan tidak melakukan pemberontakan pada Capitol.
Cerita diawali dengan pemilihan peserta lomba. Katniss Everdeen ( Jennifer Lawrence) mengajukan dirinya untuk menggantikan adiknya Primrose Everdeen (Willow Shields) yang terpilih untuk mengikuti Hunger Games yang ke-74 dari Distrik 12. Untuk putranya terpilihlah Peeta Mellark (Josh Hutcherson) untuk mewakili Distrik 12.
Sesampainya di Capitol, para peserta lomba dipersiapkan untuk menghadapi pertarungan nanti. Awalnya para peserta (Tribune) diperkenalkan kepada para penonton melalui parade. Setelah itu ada latihan-latihan seperti memanah, angkat beban, simpul, lempar tombak, dll. Kemudian para Tribune akan diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka di depan dewan juri. Nilai yang diberikan oleh juri itu akan sangat berpengaruh pada pemberian sponsor yang akan  membantu para Tribune ketika di arena pertarungan nanti. Semakin tinggi nilai mereka semakin besar mereka mendapatkan banyak sponsor. Dan terakhir sebelum pertarungan dimulai, ada wawancara di hadapan para penonton yang juga bertujuan untuk menarik hati para sponsor.
Dan dimulailah Hunger Games ke-74! Berbagai tantangan dihadapi oleh Katniss seperti dehidrasi, diburu oleh Cato (Alexander Ludwig) dkk, ditembaki bola api, sampai di kejar-kejar oleh mutan berwujud sepeti anjing raksasa. Kisah cinta Katniss dan Peeta dan persahabatan antara Katniss dan Rue (Amandla Stenberg) juga menjadi bumbu pelengkap dalam film ini. Keseruan dan ketegangan di arena pertarungan dapat anda saksikan di filmnya langsung.

Over all film ini dapat dikatakan sebagus bukunya. Namun menurut saya pada film ini terdapat beberapa detail yang hilang dan tidak sesuai dengan bukunya. Seperti pin mockingjay yang dikenakan Katniss pada film ini diberikan oleh Primrose sementara seingat saya pada buku dituliskan bahwa pin itu diberikan oleh putri walikota distrik 12 yang selalu membeli strawberry petikan Katniss dan Gale Hawthrone (Liam Hemsworth), teman berburu Katniss. Lalu sesaat setelah pemilihan ketika ada beberapa orang yang diperkenankan untuk menemui Katniss. Pada film hanya ada Prim dan ibu Katniss serta Gale yang menemuinya. Padahal di buku, ayah dari Peeta juga mengunjunginya. Kemudian pada novel penggambaran Katniss yang mengalami dehidrasi sangat mengena sedangkan pada filmnya tidak begitu digambarkan usaha keras Katniss untuk mencari sumber air. Begitu pula saat Katniss akan pergi ke pesta jamuan makan di Cornucopia, seharusnya Katniss memberi Peeta obat tidur yang diberikan oleh Haymitch Abernathy (Woody Harrelson), namun pada fil tidak ditampilkan. Penggambaran persahabatan antara Katniss dan Rue juga terlalu singkat pada film ini. Karena pada buku ditampilkan bagaimana Rue mengajari Katniss berbagai macam tumbuhan yang bermanfaat dan beracun, begitu pula Katniss mengajarkan Rue cara berburu. Tetapi saya rasa ada alasan dibalik penghilangan detail tersebut, mungkin karena terbatasnya durasi film. Hal lain yang sedikit mengecewakan saya adalah kurangnya lagu sebagai backsound pada film ini. Padahal saya rasa Lagu "Safe and Sound" yang dinyanyikan oleh Taylor Swift memiliki lirik yang cukup menggambarkan suasana Hunger Games.

Terlepas dari semua kekurangan di atas, ada juga beberapa hal yang menurut saya menjadi kekuatan film ini. Yang pertama adalah latar suasana sedih yang sangat mengena. Mata saya sampai berkaca-kaca saat Katniss mengajukan dirinya untuk menggantikan Prim, juga saat Katniss menangisi kematian Rue. Saat Peeta sedang mengumpulkan tanaman dan Katniss berburu, terdengar suara ledakan yang menandakan bahwa ada seorang Tribune yang meninggal. Katniss sangat kaget dan khawatir bahwa Peeta yang meninggal. Ekspersi kekhawatiran Katniss sangat menyentuh saya... Hal lain yang menarik perhatian saya adalah baju berapi buatan Cinna (Lenny Kravitz) yang dikenakan Katniss dan Peeta. Baju itu sungguh menakjubkan! Teknologi dalam pertarungan seperti melemparkan bola api dan memunculkan mutan ke arena pertarungan juga sangat canggih. Mungkin suatu hari nanti teknologi seperti itu akan menjadi nyata di kehidupan kita...

Happy Hunger Games! And may the odds be ever in your favor!

Beberapa peserta (Tribune) dalam film Hunger Games

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 buah eksotik Indonesia

Jembatan Keledai Rumus Triginometri

Sebegitu Menakutkan kah Diriku?