Reviews Harry Potter and Deathly Hallows part 1

Sama seperti film-film HP sebelumnya, warner bross selalu bisa membuat saya terpukau. Untuk anda yang belum nonton, saran saya adalah segera tonton. Karena film ini benar-benar seru, mulai dari adegan romantis, menegangkan, sampai lucu ada disini.

Berikut adalah reviews film ini dalam versi saya:
Awalnya diceritakan bahwa penguasa kegelapan dan antek2nya mulai bangkit kembali dengan munculnya tanda kegelapan dimana-mana. Semua penyihir ketakutan, tak terkecuali Dudley dan keluarganya yang pindah dari rumahnya. Dan Harry pun sendirian di rumahnya. Lalu datanglah mad-eye dan kawan2nya. Mad-eye ternyata punya rencana brillian yaitu dengan membuat "harry" menjadi banyak sehingga tatkala mereka diserang, para pelahap maut akan kebingungan mana harry yang asli. Setelah meminum ramuan polyjuice, mereka pergi. Harry yang asli pergi bersama hagrid dengan motor terbang. Namun ditengah perjalanan mereka diserang oleh para pelahap maut. Hedwig, burung harry terkena serangan dan meniggal. Setelah melewati adegan kejar2an yang seru, akhirnya harry dan hagrid sampai pertama di the burrow-rumah keluarga weasley. Yang lain sampai beberapa saat kemudian. Namun mad-eye meninggal dan mundungus fletcher ber-apparate. Ternyata mundungus yang berkhianat dan memberi tahu kau-tahu-siapa kalau harry akan dipindahkan saat itu.

Keesokan harinya, ada kepala kementrian yang datang untuk memberikan warisan kepada harry, hermione, dan ron. Hermione mendapat buku cerita, ron mendapat deluminator, dan harry mendapat snicth dan pedang gryffindor. Sayangnya pedang itu ditahan oleh kementrian karena dinyatakan sebagai aset semua murid gryffindor, bukan milik harry seorang. Lalu diadakan acara pernikahan Fleur dan Bill Weasley. Pada acara pernikahan itu terjadi penyerangan yang tak terduga. Harry, Hermione, dan Ron berhasil ber-apparate dan selamat dari serangan itu. Mereka minum di sebuah cafe namun tiba-tiba mereka diserang lagi, untung mereka berhasil mengatasinya. Setelah itu mereka ber-apparate ke tempat yang aman, mereka tidak bisa kembali ke the burrow. Hermione membuat pertahanan disekeliling tenda mereka. (Hermione membawa kantong ajaib yang didalamnya sudah diisi berbagai macam benda, termasuk tenda). Mereka mulai menyusun rencana untuk memulai pencarian hocrux.

Hocrux yang pertama mereka identifikasi adalah liontin yang ternyata terdapat di kementerian. Maka mereka pun dengan nekat membuat ramuan polyjuice dan menyamar sebagai staf di kementrian. Harry menemukan liontin itu tergantung di leher Dolores. Dengan nekat ia menyerang Dolores dan mengambilnya. Lalu mereka kabur meninggalkan kementrian. Sayangnya sebelum mereka keluar, efek dari ramuan polyjuice itu sudah hilang sehingga mereka berubah menjadi rupa mereka yang semula. Harry yang ketika itu sedang menjadi most-wanted oleh pihak kementerian tentu saja langsung di kejar. Dalam pengejaran itu Hermione melakukan apparate menuju tempat yang aman. Sayangnya tubuh Ron belum berapparate sempurna sehingga tangannya terluka hebat. Namun lagi-lagi terdapat ramuan ajaib yang dibawa Hermione dalam kantong ajaibnya sehingga Ron pun berhasil diselamatkan.

Ternyata kalung hocrux itu mempunyai efek yang sangat buruk. Ron saat itu terlalu lama mengenakan kalung tersebut, pikirannya menjadi kacau. Ia cemburu pada Harry, ia merasa Harry akan merebut Hermione darinya, lagipula ia kesal pada Harry karena Harry tidak tahu bagaimana cara untuk menghancurkan hocrux tersebut. Sehingga Ron dan Harry pun bertengkar. Karena terbawa emosi, Harry berkata bahwa Ron boleh saja meninggalkan mereka dan ia tidak peduli. Ron yang juga sedang kalut langsung pergi meniggalkan Harry dan Hermione. Tentu saja setelahnya Hermione sangat sedih. Keesokan harinya mereka kembali harus berpindah tempat untuk mendirikan tenda karena jika berlama-lama menetap di suatu tempat mereka takut akan ketahuan. Dengan berat hati mereka ber-apparate, meniggalkan Ron yang serang entah berada di mana.

Tanpa Ron, mereka mulai berpikir lagi kira-kira bagaimana mereka bisa menghancurkan hocrux tersebut. Lalu mereka ingat saat Harry membunuh buku harian Tom Riddle, Harry menggunakan pedang Gryffindor, jadi mereka berpendapat mungkin dengan pedang itulah mereka bisa menghancurkan hocrux tersebut. Mereka memutuskan untuk pergi ke Godric’s Hollow dimana orang tua Harry dulu tinggal di sana. Sebenarnya mereka bermaksud untuk menemui Bathilda Bagshot, penulis terkenal yang kabarnya dekat dengan Albus Dumbledore. Mereka pertama-tama mengunjungi makam orang tua Harry, lalu Hermione tak sengaja menemukan tanda relekui kematian yang juga ada di buku yang diberikan oleh Dumbledore. Harry juga pernah melihat ayah Luna, Mr. Lovegood memakai kalung dengan tanda itu, namun baik Harry maupun Hermione tidak mengetahui arti dari lambing tersebut. Kemudian mereka merasa ada seseorang yang mengamati mereka, ternyata itu adalah Bathilda. Dengan segera mereka mengikuti Bathilda menuju ke rumahnya. Meski mereka merasa ada yang aneh pada diri bathilda, mereka tetap mengikutinya. Sesampainya di rumah, Harry diminta untuk mengikuti bathilda kebagian atas rumah sementara Hermione tetap berada di bawah. Ia melihat-lihat rumah Bathilda, alangkah kagetnya saat dirinya menemukan mayat Bathilda. Ketika itu pula ia mendengar suara rebut dari atas. Ia segera menyusul Harry. Ternyata yang tadi bukan Bathilda tetapi ularnya Voldemort. Mereka bertarung sengit melawan ular tersebut sebelum akhirnya mereka lolos dari serangan ular tersebut dengan ber-apparate.

Mereka kembali mendirikan tenda, kali ini Harry yang bertugas jaga. Saat sedang berjaga, ia melihat ada sebuah patronas, ia pun megikutinya. Ternyata patronas itu membimbingnya menuju sebuah sungai yang telah membeku, dan di dasar sungai itu terdapat pedang Gryffindor. Dengan nekat, Harry melepas pakaiannya, memecahkan sedikit es lalu masuk ke dalam sungai yang sangat dingin tersebut. Namun ketika mendekati pedang, hocrux yang dikenakan Harry menariknya ke atas, membawanya menjauh dari pedang bagai magnet kutub senama yang bertemu, saling tolak-menolak. Tiba-tiba Ron muncul menolong Harry, Ron pun berhasil mengambil pedang tersebut. Setelah itu Harry membuka hocrux tersebut dengan menggunakan bahasa ular. Hocrux itu menghasut Ron untuk membunuh Harry karena Harry telah mengkhianatinya dan mencuri Hermione darinya. Tetapi ternyata Ron percaya pada Harry, dan ia pun menghancurkan hocrux tersebut dengan pedang.

Selanjutnya mereka bertiga pergi ke rumah Luna Lovegood untuk menayakan tentang symbol relekui kematian tersebut. Ternyata ada tiga benda yang menurut cerita diberikan oleh sang kematian. Benda tersebut memiliki kekuatan yang besar, benda tersebut adalah tongkat sihir, batu yang bisa menghidupkan orang mati, dan jubah menghilang. Harry memiliki jubah menghilang tersebut, sementara tongkat sihir itu diyakini dimiliki oleh Albus Dumbledore. Namun tiba-tiba sikap Mr. Lovegood menjadi aneh, ternyata ia telah berkhianat dengan memanggil pelahap maut dan mengatakan bahwa Harry ada di rumahnya. Mereka bertiga pun ditangkap oleh para pelahap maut. Sesampainya di sana pedang mereka diambil. Kemudian Harry dan Ron dikurung, ternyata di kurungan itu ada Luna dan pegawai bank gringgots. Sementara itu Hermione sedang disiksa oleh Bellatrix karena Hermione berdarah campuran. Lalu tiba-tiba datanglah Dobby, sang peri bebas yang bisa ber-apparate kapan dan di mana saja. Lalu mereka menyusun rencana untuk kabur dengan ber-apparrate bersama Dobby. Namun sayang saat ber-apparate, Dobby terkena lemparan pisau dari Bellatrix sehingga ia terluka parah dan akhirnya meninggal. Harry sangat sedih akan kepergian Dobby, lalu ia meguburkan Dobby dengan cara manual sambil menangis.

Sementara itu Voldemort sedang membuka kubur Dumbledore untuk mencuri tongkat Dumbledore yang diyakini sebagai tongkat terkuat yang merupakan salah satu relekui kematian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 buah eksotik Indonesia

Jembatan Keledai Rumus Triginometri

Sebegitu Menakutkan kah Diriku?